SEL VOLTA KIMIA
RANGKUMAN, SOAL DAN PEMBAHASAN SEL VOLTA KIMIA
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel volta adalah :
Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
Contoh:
1. Gambarkan rangkaian sel volta yang terdiri atas elektroda magnesium dan seng, jika potensial electrode Mg2+/Mg = – 2,38 volt , Zn2+/ Zn = – 0,76 volt.
Jawab :
Gambar sel Volta elektroda Mg dan Zn
Penjelasan : potensial reduksi logam
magnesium lebih negative dari potensial reduksi logam zeng, sehingga logam
magnesium bertindak sebagai anoda dan logam seng bertindak sebagai katoda.
Sel volta merupakan alat untuk menghasilkan arus listrik dengan
bantuan reaksi kimia. Dalam sel volta, oksidasi terjadi di salah satu
elektroda, dan reduksi berlangsung di elektroda lainnya. Elektron akan
bermigrasi dari satu elektroda ke elektroda lainnya akibatnya akan dihasilkan
listrik yang berlawanan dengan aliran elektron.
a. Struktur Sel Volta
Bila Anda celupkan dua logam dengan kecenderungan ionisasi yang
berbeda dalam larutan elektrolit dan menghubungkan kedua elektroda dengan
kawat, sebuah sel volta akan tersusun. Pertama, logam dengan kecenderungan
ionisasi yang lebih besar akan teroksidasi, menghasilkan kation yang terlarut
dalam larutan elektrolit. Kemudian elektron yang dihasilkan akan bermigrasi ke
logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah melalui kawat. Pada logam
dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah, kation yang terlarut dalam
larutan elektrolit akan direduksi dengan adanya elektron yang mengalir ke logam
tersebut.
Dalam gambar diagram skematik sel volta di
atas terlihat arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron, jadi arus
listrik mengalir dari logam yang kecenderungan ionisasinya lebih rendah ke
logam yang kecenderungan ionisasinya lebih tinggi. Kemudian yang perlu dipahami
disini bahwa kation yang dihasilkan dari reaksi pada elektroda negatif
(oksidasi) berbeda dengan kation yang bereaksi pada elektroda positif
(reduksi).
Sel Volta adalah rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel tersebut terjadi perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
sel galvani terdiri dari beberapa bagian,
yaitu:
- voltmeter, untuk menentukan besarnya potensial sel.
- jembatan garam (salt bridge), untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan.
- anoda, elektroda negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi. pada gambar, yang bertindak sebagai anoda adalah elektroda Zn/seng (zink electrode).
- katoda, elektroda positif, tempat terjadinya reaksi reduksi. pada gambar, yang bertindak sebagai katoda adalah elektroda Cu/tembaga (copper electrode).
Proses Dalam Sel Galvani
Pada anoda, logam Zn melepaskan elektron
dan menjadi Zn2+ yang larut.
Zn(s) → Zn2+(aq)
+ 2e-
Pada katoda, ion Cu2+
menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu2+(aq)
+ 2e- → Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya
massa logam Zn setelah reksi, sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total
yang terjadi pada sel galvani adalah:
Zn(s) + Cu2+(aq)
→ Zn2+(aq) + Cu(s)
JEMBATAN
GARAM
Jembatan garam biasanya berupa tabung berbentuk U yang diisi dengan agar-agar
yang dijenuhkan dengan KCl. Jembatan garam berfungsi untuk menjaga kenetralan
muatan listrik pada larutan. Karena konsentrasi larutan elektrolit pada
jembatan garam lebih tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua bagian
elektroda, maka ion negatif dari jembatan garam masuk ke salah satu setengah
sel yang kelebihan muatan positif dan ion positif dari jembatan garam berdifusi
ke bagian lain yang kelebihan muatan negatif.
Dengan adanya jembatan garam terjadi aliran electron yang kontinu melalui kawat
pada rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui larutan sebagai akibat dari
reaksi redoks yang spontan yang terjadi pada kedua elektroda.
Jika kedua elektrolit pada sel dipisahkan sama sekali tanpa adanya jembatan garam,
maka dapat dilihat bahwa aliran electron akan segera berhenti. Hal ini terjadi
karena pada kedua elektroda terjadi ketidaknetralan listrik, di satu
bagian kelebihan muatan positif dan di bagian lain kelebihan muatan
negatif. Dengan adanya jembatan garam dapat terjadi penetralan muatan listrik
di setiap elektroda melalui difusi ion-ion, akan tetapi kedua larutan elektroda
tetap dapat dijaga untuk tidak saling bercampur secara bebas, sebab kalau
dibiarkan bercampur maka ion-ion Cu2+ akan bereaksi langsung
dengan elektroda Zn, dan electron tidak akan mengalir melalui kawat pada
rangkaian luar.
Penggunaan agar-agar mempunyai keuntungan, diantaranya menjaga agar larutan
elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalir ke bagian elektroda
lainnya saat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua elektrolit berbeda.
Adanya jembatan garam menyebabkan adanya pertemuan cairan elektrolit. Hal
ini menyebabkan munculnya potensial perbatasan di kedua cairan, tapi
potensial cairan-perbatasan (Ej) antara larutan KCl (pekat dalam agar-agar)
dengan larutan encer pada setengah sel sangat kecil. Hal ini terjadi karena
larutan KCl yang digunakan pekat sehingga potensial perbatasan terutama
ditentukan oleh ion-ion dari larutan tersebut, sementara ion-ion dari larutan
encer memberikan kontribusi yang dapat diabaikan terhadap potensial
perbatasan.
Karena mobilitas ion K+ dan Cl- dalam air hampir
sama, maka ion-ion ini berdifusi keluar dari jembatan garam ke dalam larutan
encer pada kecepatan yang hampir sama dan oleh karena itu potensial
perbatasannya juga sangat kecil.
Pertemuan cairan perbatasan dengan adanya jembatan garam ada dua pertemuan
yakni antara KCl jenuh dengan kedua larutan encer dari setiap bagian elektroda.
Hal ini akan semakin memperkecil potensial perbatasan nettonya karena adanya
pengurangan sebagai akibat dari arahnya yang saling berlawanan.
Sel galvani atau sel volta merupakan salah satu sel elektrokimia
yang dapat menghasilkan energi listrik, karena terjadinya reaksi redoks secara
spontan. Salah satu contoh sel galvani yaitu sel Daniell. Sel daniel yang telah
dimodifikasi dapat dilihat pada gambar. Dalam suatu sel galvani perpindahan
elektron terjadi secara tidak langsung (melalui kawat), karena kedua setengah
reaksi dipisahkan ke dalam dua tempat yang dihubungkan dengan jembatan garam
atau pembatas partisi berpori. Jembatan garam biasanya dibuat dari pipa berisi
elektrolit KCl atau KNO3 yang diikatkan dengan agar-agar, yang berfungsi untuk
memelihara kenetralan muatan pada masing-masing setengah sel.
Pada sel galvani masing-masing sel mengandung sebuah elektroda dan suatu elektrolit. Elektroda yang digunakan merupakan suatu konduktor listrik yang tidak bereaksi dengan larutan elektrolit. Elektroda dengan kutub negatif disebut anoda dan merupakan tempat berlangsung reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah elektroda dengan kutub negatif dan merupakan tempat berlangsung reaksi reduksi.
Pada sel galvani masing-masing sel mengandung sebuah elektroda dan suatu elektrolit. Elektroda yang digunakan merupakan suatu konduktor listrik yang tidak bereaksi dengan larutan elektrolit. Elektroda dengan kutub negatif disebut anoda dan merupakan tempat berlangsung reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah elektroda dengan kutub negatif dan merupakan tempat berlangsung reaksi reduksi.
cara kerka jembatan garam
Untuk menetralkan kelebihan dan kekurangan muatan ini jembatan garam yang kaya akan ion, melepaskan ion negatif pada pada sel yang mengalami reaksi oksidasi dan melepaskan ion positif pada sel yang mengalami reaksi reduksi. Misalkan jembatan garam yang digunakan adalah KNO3, maka ion NO3‾ dilepaskan pada sel yang mengalami oksidasi dan K+ dilepaskan pada sel yang mengalami reduksi.
Untuk menetralkan kelebihan dan kekurangan muatan ini jembatan garam yang kaya akan ion, melepaskan ion negatif pada pada sel yang mengalami reaksi oksidasi dan melepaskan ion positif pada sel yang mengalami reaksi reduksi. Misalkan jembatan garam yang digunakan adalah KNO3, maka ion NO3‾ dilepaskan pada sel yang mengalami oksidasi dan K+ dilepaskan pada sel yang mengalami reduksi.
Sel
Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati yaitu disebut dengan
diagram sel. Misalnya untuk rangkaian sebelumnya, yaitu
Anode
( reaksi oksidasi ) : Zn(s)—>Zn2+(aq)+2e-
Katode
( reaksi reduksi ) : Cu2+(aq)+2e-—>Cu(s)
Reaksi
sel: Zn(s) + Cu2+(aq)—> Zn2+(aq)
+ Cu(s), Maka diagram selnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Zn(s)
| Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
Anoda
(setengah sel oksidasi) dituliskan di sebelah kiri dan katode (setengah sel reduksi)
dituliskan di sebelah kanan. Kemudian satu garis sejajar (|) menyatakan batas
fasa yaitu adanya fasa yang berbeda, namun jika fasanya sama maka digunakan
tanda koma. Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam yang memisahkan
anode dengan katode. Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi
diujung kiri dan ujung kanan diagram sel.
Perhatikan data sel volta berikut:
Diketahui :
Ag+(aq) + e-
–> Ag(s) Eo
= +0,80 V
Zn2+(aq) + 2e-
–> Zn(s) Eo = -0,76
1. Pada gambar di atas, reaksi yang
berlangsung di anode adalah ….
a. Ag+(aq)
+ e- –> Ag(s)
b. Zn(s) –>
Zn2+(aq) + 2e-
c. Ag(s)
–> Ag+(s) + e-
d. Zn2+(aq)
+ e- –> Zn(s)
Alasan Menjawab :
i) Ag
mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii) Zn mempunyai harga
Eo lebih kecil dari Eo Ag
iii) Zn mempunyai harga Eo
lebih besar dari Eo Ag
2. Pada gambar di atas, reaksi yang
berlangsung di katode adalah ….
a. Ag+(aq)
+ e- –> Ag(s)
b. Zn(s)
–> Zn2+(aq) + 2e-
c. Ag(s)
–> Ag+(s) + e-
d. Zn2+(aq)
+ e- à Zn(s)
Alasan Menjawab :
i) Ag
mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii) Zn mempunyai
harga Eo lebih besar dari Eo Ag
iii) Ag mempunyai harga Eo
lebih besar dari Eo Zn
3. Diagram Sel yang tepat pada proses sel
volta tersebut adalah ….
a. Zn(s)
| Zn+(aq) || 2Ag(s) | 2Ag+(aq)
b. Zn(s) |
Zn2+(aq) ||2Ag+(aq) | 2Ag(s)
c. Zn2+(aq)
| Zn(s) || 2Ag2+(aq) | 2Ag(s)
d. 2Ag2+(aq)
| 2Ag(s) || Zn2+(aq) | Zn(s)
e. 2Ag(s)|
Zn2+(aq) || 2Ag2+(aq) | Zn(s)
Alasan Menjawab :
i) Harga Eosel
positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn
+ 2Ag+ à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : anode | ion ||
ion | katode
ii) Harga Eosel
positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+
à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : anode | ion ||
katode| ion
iii) Harga Eosel
positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+
à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : ion| anode || ion
| katode
iv) Harga Eosel
positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+
à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : ion| anode ||
katode| ion
PEMBAHASAN
1, 2. Jawaban butir soal nomor 1, dan 2 diselesaikan dengan
melihat perbandingan harga E0sel. Jika harga E0sel lebih
kecil maka reaksi berlangsung di anode (kutub negatif), sebaliknya jika harga E0sel
lebih besar maka reaksi berlangsung di katode (kutub positif). Reaksi yang
berlangsung pada anode adalah reaksi oksidasi, dan reaksi yang berlangsung pada
katode adalah reaksi reduksi. Berdasarkan teori penerimaan dan pelepasan
elektron, maka cara penulisan reaksi yang berlangsung di anode (kutub negatif)
yaitu: unsur –> ion + elektron, sedangkan di katode (kutub positif) yaitu: ion + elektron –> unsur.
Berdasarkan gambar dan
keterangan tentang sel volta yang diberikan di bawah ini:
Ag+(aq) + e-
–> Ag(s) Eo = +0,80 V
Zn2+(aq) + 2e-
–> Zn(s) Eo = -0,76 V
Maka reaksi yang berlangsung di anode dan
katode ditentukan dengan cara sebagai berikut:
|
Karena reaksi Zn2+(aq)
+ 2e- –> Zn(s) menghasilkan Eosel
negatif yaitu -0,76 V maka reaksi ini berlangsung di anode sehingga reaksinya
menjadi Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-
sedangkan reaksi Ag+(aq) + e- –> Ag(s)
denganEoselpositif yaitu +0,80 V berlangsung di
katode.
3.
Jawaban butir soal nomor 13 diselesaikan dengan cara
menuliskan notasi/diagram sel dengan urutan sebagai berikut:”anode|ion || ion|katode”.
Pada reaksi sel yang menghasilkan Eosel positif.
|
|
|
|
Ag+(aq) + e-
–> Ag(s)
Eo = +0,80
V x
2 à katode
Zn(s) –> Zn2+(aq)
+ 2e-
Eo = +0,76
V x
1 à anode
__________________________________
2Ag+(aq) + 2e-–>
2Ag(s) Eo
= +1,60 V –> katode
Zn(s) –>Zn2+(aq)
+ 2e-
Eo = + 0,76 V
–> anode
__________________________________ +
Zn + 2Ag+ –> Zn2+
+ 2Ag Eo = + 2,36 V
Sehingga urutan penulisan diagram sel
adalah sebagai berikut:
Zn | Zn2+ || 2Ag+|2Ag
Proses yang terjadi:
Lempeng logam Zn dicelupkan dalam larutan
yang mengandung ion Zn2+ (ZnSO4)
Lempeng logam Cu dicelupkan dalam larutan
yang mengandung ion Cu2+ (CuSO4)
→ logam zink yang
dicelupkan dalam larutan melarut ZnSO4 akan melepaskan elektron
(lebih mudah teroksidasi)
Zn (s)
→ Zn2+ (aq) + 2e
→ elektron mengalir
melalui jembatan garam dan akan diambil oleh ion Cu2+ sehingga logam
Cu akan mengendap
Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s)
→ dengan perubahan
Cu2+ menjadi Cu, maka dalam larutan CuSO4 terdapat
kelebihan ion SO42-,sehingga ion-ion ini akan mengalir ke
larutan ZnSO4 melalui jembatan garam, untuk mengimbangi Zn2+
→ Reaksi berlangsung
terus hingga salah satu pereaksi (Zn/Cu) habis.
Notasi sel
→ Notasi yang menyatakan secara singkat susunan
sebuah sel volta
anoda | ion dalam
larutan || ion dalam larutan | katoda
tanda | → menyatakan batas antarfase
tanda || → menyatakan jembatan garam
Penulisan notasi sel
untuk contoh diagram sel yang telah diuraikan, sbb;
Zn | Zn2+ || Cu2+ |
Cu
sangat membantuuu makasih :)
BalasHapus